Wednesday, July 4, 2012

Cinta yang gersang dalam diriku


" kenapa susah benar nak khusyu' solat ni"

" kenapa nak baca quran berat semacam hah, nak baca novel begitu mudah"

"beratnye langkah nak ke surau, nak pergi main bola bukan main senang"

"kenapa susah sangat nak bangun subuh awal ni"

Mengapa boleh jadi begini.

Mengapa begitu berat melakukan kebaikan.

Begitu berat mendapatkan kemanisan serta keseronokan beribadah pada Allah.


Tiada cinta di sana

Bilamana kita melakukan sesuatu atas dasar cinta maka semuanya akan menjadi seronok mudah lagi menghiburkan.

Bermain bola.

Kecintaan kita untuk ke padang bermain bola bersama sahabat menjadikan kita tidak keberatan malah menikmati setiap detik permainan itu.

Bayangkan sebuah pasangan yang sudah gersang cintanya.

Maka mana mungkin kekasih itu boleh menaruh rindu untuk berjumpa kekasihnya. Mana mingkin timbul keseronokan di saat menatap wajah si dia. Andaikata berjumpa pun maka pertemuan yang singkat dan ingin cepat berpisah.

Begitulah dengan hubungan kita pada Pencipta kita Robbul Izzati yang memiliki segala kemegahan ini.

Andaikata tidak mencintai Allah,  mana mungkin timbul keghairahan saat bertemu denganNya.
Hilangnya nikmat tatkala melakukan ketaatan serta ibadah. Maka akhirnya timbullah kenyataan seperti yang diungkapkan di atas tadi. Tidak khusyu solat, berat membaca Quran dan sebagainya.

Cinta Allah

Cinta yang sebenar tidak lahir dari kita dan usaha kita semata-mata. Ia datangnya dari Sang Pemberi Cinta itu = Allah. Allah yang menimbulkan rasa cinta kita padanya.

Dengan cara apa?

Merintih dan berdoalah padaNya selalu. Berdoa agar dikurniakan nikmat mencintaiNya. Mencintai pembawa risalahNya , nabi Muhammad saw.

“Katakanlah (wahai Muhammad), “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, nescaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kamu.” Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surah Ali Imran, 3: 31)
 
Maka jadikanlah doa agar terus menerus atas jalan kecintaan pada Allah menjadi tema setiap kali berdoa.

Usah sesekali berputus asa dari memohon padaNya.

Seandainya kita cinta seseorang adakah kita akan terus berputus asa tatkala si dia tidak menghiraukan cinta kita. Sudah tentu tidak.

Sudah pasti kita akan menggunakan cara dan tektik berbeza agar akhirnya dia jatuh hati pada kita.

Gunakanlah tektik yang bermacam untuk melahirkan rasa cinta itu.

Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredhaan) dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.
                                                                                                                                                                                  (al ankabut ayat 69) 


Kita minta agar dilahirkan rasa syukur, cinta dan rindu padaNya. Kita juga berusaha sedaya mungkin kearah itu maka insyaAllah akan dikurniakan nikmat itu.


Buah cinta

Solat kita akan menjadi pemangkin pada amalan lain kehidupan kita. Solat kita menghasilkan kegahairahan berjuang sebagai seorang Muslim. Solat kita jalankan dengan penuh seronok!
Bayangkan betapa indahnya amalan dibuat tatkala begitu.

Konklusi

Kadangkala kita sering mengadu yang solat kita tidak khusyu namun tidak pernah kita bersungguh dalam mencari solusinya. Kita sibuk membina cinta yang lain maka akhirnya cinta lain itu menarik diri kita lari dari merasai nikmat ibadah.

Andaikata nikmat mencintai Allah ini dapat hadir dalam diri kita maka bukan sekadar dalam hal solat atau membaca Quran menjadi ringan malah segala hal baik dalam kehidupan ini juga akan terasa mudah melakukannya.

Cinta Allah itu mengalahkan segala cinta lain.

Namun...

Cinta itulah yang gersang dalam diri kita.

Maka mulalah berusaha ke arah Cinta Allah itu wahai Muslimin Muslimat....

No comments:

Post a Comment